Sabtu, 28 April 2012

kuis 2 - permintaan dan penawaran

Kuis Teori Organisasi Umum 2
Materi Permintaan dan Penawaran
Soal :
1.      Jelaskan definisi dari permintaan dan penawaran ?
2.      Jelaskan hukum dari permintaan dan penawaran ?
3.      Jelaskan factor apa saja yang dapat mempengaruhi hokum permintaan dan penawaran ?
4.      Factor apasaja yang dapatmenggeser hokum permintaandanpenawaran ?jelaskan !
5.      Buatlah ilustrasi penentuan harga keseimbangan dalam hokum permintaan dan penawaran ? (kasus buat sendiri )
Jawaban :
1.      Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu. Sedangkan pengertian Penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu.
Contoh permintaan adalah di pasar kebayoran lama yang bertindak sebagai permintaan           adalah pembeli sedangkan penjual sebagai penawaran. Ketika terjadi transaksi antara pembeli dan penjual maka keduanya akan sepakat terjadi transaksi pada harga tertentu yang mungkin hasil dari tawar-menawar yang alot.

2.      Hukum Permintaan dan Hukum Penawaran
·         Hukum Permintaan berbunyi:
“Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia diminta, dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang bersedia diminta.”
Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah (dianggap tetap).
·         Hukum Penawaran berbunyi:
“Semakin tingi harga, semakin banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan. Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit jumlah barang yang bersedia ditawarkan.” 
Hukum penawaran akan berlaku apabila faktor-faktor lain yang memengaruhi penawaran tidak berubah (ceteris paribus).
3.      Faktor-faktor yang mempengaruhi Permintaan
·         Harga barang itu sendiri                               
·         Harga  barang lain yang terkait
·         Tingkat pendapatan
·         Selera atau kebiasaan
·         Jumlah penduduk
·         Perkiraan harga di masa depan
Faktor-faktor yang mempengaruhi Penawaran
·         Harga barang itu sendiri
·         Harga barang yang terkait
·         Harga factor produksi
·         Biaya produksi
·         Teknologi produksi
·         Jumlah pedagang
·         Kebijakan pemerintah

4.      Faktor yang menggeser Hukum Permintaan,yaitu perubahan harga barang itu sendiri dan perubahan factor ceteris paribus.
Faktor yang menggeser Hukum Penawaran adalah ceteris paribus seperti perubahan teknik produksi,harga barang yang terkait,biaya produksi dan harga input.

Selasa, 03 April 2012

Kuis 4 - Elastisitas

Kuis Teori Organisasi Umum 2
Materi Elastisitas
Soal :
1.      Apa yang dimaksud dengan elastisitas ?
2.      Mengapa elastisitas perlu di kaji lebih mendalam oleh sebuah perusahaan atau industry ?
3.      Jelaskan konsep elastisitas harga, silang dan pendapatan ?
4.      Faktor apa yang menentukan tingkat elastisitas ?
5.      Bagaimana menurut anda tentang konsep elastisitas ?

Jawab :
1.      Dalam ilmu ekonomielastisitas adalah perbandingan perubahan proporsional dari sebuah variabel dengan perubahan variable lainnya. Dengan kata lain, elastisitas mengukur seberapa besar besar kepekaan atau reaksi konsumen terhadap perubahan harga.

2.      Mengapa elastisitas perlu di kaji lebih dalam oleh perusahaan,agar sebuah perusahaan bisa memantau perubahan harga dengan baik dan bisa melihat sejauh mana reaksi konsumen terhadap perubahan harga tersebut.

3.                  Elastisitas Harga Permintaan (the price elasticity of demand)

      Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan/ respon jumlah     permintaan akibat perubahan harga barang tersebut atau dengan kata lain merupakan perbadingan daripada persentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan prosentase perubahan pada harga di pasar, sesuai dengan hukum permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun dan sebaliknya.

              Elastisitas Harga Penawaran (The Price Elasticity of Suply)
Sama hal dengan perhatian elastisitas harga pada permintaan, maka pengertian elastisitas harga pada penawaran, diartikan sebagai suatu alat untuk mengukur respon produsen terhadap perobahan harga, penghitungan elastisitas harga penawaran sama dengan penghitungan pada elastisitas harga permintaan, hanya saja perbedaan pengertian jumlah barang diminta diganti dengan jumlah barang yang ditawarkan.

Elastisitas Silang (The Cross Price Elasticity of demand)
Elatisitas silang adalah elatisitas yang mengukur tingkat kepekaan perubahan jumlah barang tertentu yang diminta (missal barang x) akibat perubahan harga barang lain.Elatisitas silang berlaku bagi barang-barang subtitusi maupun barang – barang komplementer.
.                       Elastisitas Pendapatan (The Income Elasticity of Demand) 
Suatu perubahan (peningkatan/penurunan) daripada pendapatan konsumer akan berpengaruh terhadap permintaan berbagai barang, besarnya pengaruh perobahan tersebut diukur dengan apa yang disebut elastisitas pendapatan.
4.      Factor – factor yang mempengaruhi elastisitas harga :
·         Tingkat subtitusi : makin sulit mencari subtitusi suatu barang,permintaan makin      inelastic
·         Jumlah pemakai : makin banyak jumlah pemakai akan suatu barang makin inelastic
·         Proporsi kenaikan harga terhadap pendapatan konsumen : bila proporsi tersebut besar,maka permintaan cenderung lebih elatisitas
·         Jangka  waktu : jangka waktu permintaan atas suatu barang juga mempunyai pengaruh terhadap elastisitas harga
5.      Konsep Dasar Elastisitas
Elastisitas merupakan salah satu konsep penting untuk memahami beragam permasalahan di bidang ekonomi. Konsep elastisitas sering dipakai sebagai dasar analisis ekonomi, seperti dalam menganalisis permintaan, penawaran, penerimaan pajak, maupun distribusikemakmuran.
Dalam bidang perekonomian daerah, konsep elastisitas dapat digunakan untuk memahamidampak dari suatu kebijakan. Sebagai contoh, Pemerintah Daerah dapat mengetahuidampak kenaikan pajak atau subsidi terhadap pendapatan daerah, tingkat pelayanan masyarakat, kesejahteraan penduduk, pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan investasi, danindikator ekonomi lainnya dengan menggunakan pendekatan elastisitas. Selain itu, konsep elastisitas dapat digunakan untuk menganalisis dampak kenaikan pendapatan daerahterhadap pengeluaran daerah atau jenis pengeluaran daerah tertentu.
Dengan kegunaannyatersebut, alat analisis ini dapat membantu pengambil kebijakan dalam memutuskan prioritasdan alternatif kebijakan yang memberikan manfaat terbesar bagi kemajuan daerah. Elastisitas dapat mengukur seberapa besar perubahan suatu variabel terhadap perubahan variabel lain.

Minggu, 01 April 2012

kuis 3 - perilaku konsumen

Kuis Teori Organisasi Umum 2
Materi Perilaku konsumen
Soal :
1.      Apa yang dimaksud dengan perilaku konsumen ?
2.      Mengapa perilaku konsumen perlu dikaji lebih mendalam oleh sebuah perusahaan atau industry ?
3.      Jelaskan pendekatan yang dapat digunakan dalam analisa perilaku konsumen ?
4.      Faktor apa yang menentukan perilaku konsumen ?
5.      Bagaimana menyikapi masalah perilaku konsumen ?
Jawaban:
1.      Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Konsumen adalah seseorang yang menggunakan barang atau jasa. Konsumen diasumsikan memiliki informasi atau pengetahuan yang sempurna berkaitan dengan keputusan konsumsinya. Mereka tahu persis kualitas barang, kapasitas produksi, teknologi yang digunakan dan harga barang di pasar.

2.      Untuk Mendesain bauran pemasaran,Mensegmen pasar bisnis,Memposisikan dan mendeferensiasikan produk,Melaksanakan analisis lingkungan,Mengembangkan studi riset pasar


3.      Terdapat tiga pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen.
Pendekatan pertama adalah pendekatan interpretif.Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan hal yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara panjang dan focus group discussion untuk memahami apa makna sebuah produk dan jasa bagi konsumen dan apa yang dirasakan dan dialami konsumen ketika membeli dan menggunakannya.
Pendekatan kedua adalah pendekatan tradisional yang didasari pada teori dan metode dari ilmu psikologi kognitif, sosial, dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi.Pendekatan ini bertujuan mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perliku dan pembuatan keputusan konsumen. Studi dilakukan melalui eksperimen dan survey untuk menguji coba teori dan mencari pemahaman tentang bagaimana seorang konsumen memproses informasi, membuat keputusan, serta pengaruh lingkungan sosial terhadap perilaku konsumen.
Pendekatan ketiga disebut sebagai sains marketing yang didasari pada teori dan metode dari ilmu ekonomi dan statistika.Pendekatan ini dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba model matematika berdasarkan hirarki kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow untuk memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan pola konsumsi, yang dikenal dengan sebutan moving rate analysis.
Ketiga pendekatan sama-sama memiliki nilai dan tinggi dan memberikan pemahaman atas perilaku konsumen dan strategi marketing dari sudut pandang dan tingkatan analisis yang berbeda. Sebuah perusahaan dapat saja menggunakan salah satu atau seluruh pendekatan, tergantung permasalahan yang dihadapi perusahaan tersebut.
4.      Faktor Sosial : Grup,Pengaruh Keluarga,Peran dan Status.
Faktor Personal : Situasi Ekonomi,Gaya Hidup,Kepribadian dan Konsep Diri,Umur dan Siklus Hidup,Pekerjaan.
      Faktor Psikologi : Motivasi,Persepsi,Pembelajaran,Beliefs and Attitude.
      Faktor Kebudayaan :  Subkultur dan Kelas Sosial.
5.      Sebaiknya konsumen tidak mudah terpengaruh keinginan sesaat, telitilah sebeum membeli, apakah barang yang akan kita beli itu termasuk kebutuhan atau keinginan dan apakah bermanfaat untuk kita. Selain itu kurangi pembelian barang yang kurang perlu untuk mengurangi pengeluaran dan mencegah kita menjadi konsumen yang konsumtif.