Jumat, 01 Februari 2013

Ejaan Yang Disempurnakan

EYD(Ejaan Yang Disempurnakan)

Pemakaian huruf
1.    Huruf abjad. Ada 26 yang masing-masing memiliki jenis huruf besar dan kecil.
2.    Huruf vokal. Ada 5: a, e, i, o, dan u. Tanda aksen é dapat digunakan pada huruf e jika ejaan kata menimbulkan keraguan.
3.    Huruf konsonan. Ada 21: b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.
1.   Huruf c, q, v, w, x, dan y tidak punya contoh di akhir kata.
2.   Huruf x tidak punya contoh di tengah kata.
3.   Huruf q dan x digunakan khusus untuk nama dan keperluan ilmu.
4.    Diftong. Ada 3: ai, au, dan oi.
5.    Gabungan konsonan. Ada 4: kh, ng, ny, dan sy.
6.    Pemenggalan kata
1.   Kata dasar
1. Di antara dua vokal berurutan di tengah kata (diftong tidak pernah diceraikan): ma-in.
2. Sebelum huruf konsonan yang diapit dua vokal di tengah kata: ba-pak.
3. Di antara dua konsonan yang berurutan di tengah kata: man-di.
4. Di antara konsonan pertama dan kedua pada tiga konsonan yang berurutan di tengah kata: ul-tra.
2.   Kata berimbuhan: Sesudah awalan atau sebelum akhiran: me-rasa-kan.
7.    Huruf kapital
1.   Huruf pertama pada awal kalimat
2.   Huruf pertama petikan langsung
3.   Huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan
8.    Huruf miring
1.   Nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan
2.   Huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata yang ditegasan atau dikhususkan
3.   Kata nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya
Penulisan kata
1.    Kata dasar. Ditulis sebagai satu kesatuan
2.    Kata turunan
1.   Ditulis serangkai dengan kata dasarnya: dikelola, permainan
2.   Imbuhan ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya, tapi unsur gabungan kata ditulis terpisah jika hanya mendapat awalan atau akhiran: bertanggung jawab, garis bawahi
3.   Imbuhan dan unsur gabungan kata ditulis serangkai jika mendapat awalan dan akhiran sekaligus: pertanggungjawaban
4.   Ditulis serangkai jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi: adipati, narapidana
5.   Diberi tanda hubung jika bentuk terikat diikuti oleh kata yang huruf awalnya adalah huruf kapital: non-Indonesia
6.   Ditulis terpisah jika kata maha sebagai unsur gabungan diikuti oleh kata esa dan kata yang bukan kata dasar: maha esa, maha pengasih
3.    Kata ulang. Ditulis lengkap dengan tanda hubung: anak-anak, sayur-mayur
4.    Gabungan kata
1.   Ditulis terpisah antarunsurnya: duta besar, kambing hitam
2.   Dapat ditulis dengan tanda hubung untuk menegaskan pertalian di antara unsur yang bersangkutan untuk mencegah kesalahan pengertian: alat pandang-dengar, anak-istri saya
5.    Kata ganti
1.   Ku dan kau ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya: kusapa, kauberi
2.   Ku, mu, dan nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya: bukuku, miliknya
6.    Kata depan. di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali daripada, kepada, kesampingkan, keluar, kemari, terkemuka
7.    Kata sandang. si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya: sang Kancil, si pengirim
8.    Partikel
1.   Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya: betulkah, bacalah
2.   Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya: apa pun, satu kali pun
9.    Singkatan dan akronim
Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan atau pangkat diikuti dengan tanda titik: A.S. Kramawijaya, M.B.A.
10. Angka dan lambang bilangan. Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor yang lazimnya ditulis dengan angka Arab atau angka Romawi.
1.   Fungsi
1. menyatakan (i) ukuran panjang, berat, luas, dan isi (ii) satuan waktu (iii) nilai uang, dan (iv) kuantitas,
2. melambangkan nomor jalan, rumah, apartemen, atau kamar pada alamat,
3. menomori bagian karangan dan ayat kitab suci,
2.   Penulisan
1. Lambang bilangan utuh dan pecahan dengan huruf
2. Lambang bilangan tingkat
Penulisan tanda baca
1.    Tanda titik
Dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan
2.    Tanda koma